Keutamaan Memakmurkan Masjid

السلا م عليکم ورحمة اللة وبركته

Masjid merupakan salah satu sarana pembinaan umat yang mendapat perhatian begitu besar dari Rasulullah SAW. Karena itu, pada saat singgah di Quba dalam perjalan hijrah ke Madinah, beliau membangun sebuah masjid yang kemudian diberi nama dengan Masjid Quba, bahkan ketika sampai di Madinah, bangunan yang pertama didirikan adalah masjid yang kemudian diberi nama dengan Masjid Nabawi.

Kata "memakmurkan" berasal dari kata dasar "makmur". Kata itu merupakan serapan dari bahasa Arab (عمر - يعمر-عمارة) yang memiliki banyak arti. Diantaranya adalah: membangun, memperbaiki, mendiami, menetapi, mengisi, menghidupkan, mengabdi menghormati dan memelihara serta memfungsikan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Kata itu dipakai oleh Allah dalam firman-Nya yang juga menunjukkan keutamaan pemakmur masjid.

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS: At-Taubah [9] : 18)

Dengan demikian, memakmurkan masjid berarti membangun, mendirikan dan memelihara masjid, menghormati dan menjaganya agar bersih dan suci, serta mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai kegiatan ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Salah satu yang diperingatkan oleh Rasulullah SAW adalah bila masjid sudah dibangun, apalagi dengan megah dan indah, tapi hanya sedikit orang yang yang memakmurkannya, beliau bersabda:

"Sungguh akan datang pada umatku suatu masa dimana mereka saling bermegah-megahan dengan membangun masjid tapi yang memakmurkannya hanya sedikit" (HR. Abu Daud)

Secara fisik, memakmurkan masjid berarti kita memang harus mendatanginya, meskipun dunia sudah berubah menjadi dunia maya dimana orang tidak harus hadir secara fisik, tapi dalam konteks masjid tetap harus mendatanginya, ini sekaligus bukti adanya ikatan hati dengan masjid, bahkan ketika kita keluar dari masjid rasanya ingin kembali lagi ke masjid.

Setiap amal yang baik pasti ada nilai keutamaan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Keutamaan yang sedemikian besar memotivasi kaum muslimin untuk selalu melaksanakan kebaikan itu, begitu pula bila kita memakmurkan masjid shingga menjadi penting untuk kita pahami nilai keutamaannya.

1. Membuktikan Kebenaran Iman

Kedatangan seorang muslim ke masjid dalam rangka memakmurkan masjid dengan berbagai aktifitas yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakatnya membuatnya harus diakui sebagai orang yang dapat membuktikan keimanan, karenanya kitapun tidak perlu lagi meragukan keimanan orang yang suka datang ke masjid, Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila kamu sekalian meliaht sesorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman" (HR. Tirmidzi dari Abu Sa'id Al Khudri)

2. Mendapatkan Perlindungan Pada Hari Kiamat

Orang yang sering datang ke masjid dalam rangka memakmurkannya menunjukkan bahwa ia memiliki ikatan bathin dengan masjid. Manakala seseorang telah memiliki ikatan yang begitu kuat dengan masjid, maka dia akan menjadi salah satu kelompok orang yang kelak akan dinaungi oleh Allah pada hari kiamat, Rasulullah SAW bersabda:

"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah yang pada hari kiamat itu tidak ada naungan kecuali dari Allah.... seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya." (HR. Bukhori dan Muslim).

3. Derajat Yang Tinggi Dan Ampunan

Mencapai derajat yang tinggi dan memperoleh ampunan Allah SWT merupakan dambaan setiap muslim, untuk meraihnya bisa dilakukan dengan datang ke masjid dalam rangka memakmurkannya. Manakala ada seseorang suka ke masjid, maka langka-langka kakinya akan dinilai sebagai penghapus dosa dan pengangkat derajat, Rasulullah SAW bersabda:

"Shalat seseorang dengan berjamaah itu melebihi shalatnya di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh lima kali lipat. Sebabnya ialah karena bila ia berwudlu dilakukannya dengan baik lalu pergi ke masjid, sedang kepergiannya itu tiada lain dari hendak shalat semata-mata, maka setiap langkah yang dilangkahkannya, diangkatlah kedudukan satu derajat dan dihapuskan dosanya sebuah. Dan jika ia sedang shalat, maka para malaikat memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di tempat shalat itu selagi ia belum berhadats, kata mereka: "Ya Allah, berilah orang ini rahmat, Ya Allah kasihanilah dia. Dan orang itu dianggap shalat sejak ia mulai menantikannya" (HR. Bukhori dan Muslim)

Di dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia berjalan untuk mendatangi salah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, maka salah satu dari setiap langkahnya itu menghapuskan dosa serta langkas yang satunya lagi akan mengangkat derajatnya" (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi dan Hakim)

4. Ketenangan Dan Rahmat

Memakmurkan masjid yang membuat seorang muslim akan memperoleh ketenangan, rahmat dan kemampuan melewati jembatan menuju surga, Rasulullah SAW bersabda:

"Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqin menuju keridhaan Allah, yakni syurga" (HR. Thabrani dan Bazzar dai Abud Darda r.a.)

5. Menanti Shalat Dianggap Shalat

Orang yang melaksanakan shalat berjamaah di masjid amat bagus bila menati beberapa saat sebelum masuk waktu shalat agar ia tidak termasuk orang yang terlambat. Manakal ia menantikan pelaksanaan shalat berjamaah, maka penantiannya itu termasuk dinilai sebagai waktu yang digunakan untuk shalat, ini berarti bila shalat hanya berlangsung lima menit dan  ia menantikan pelaksanaan shalat selama lima menit, maka ia seperti melaksanakan shalat selama sepuluh menit, demikian yang ita pahami dari hadits diatas. Karena itu, menanti shalat berjamaah memiliki keistimewaan tersendiri bagi kaum muslimin, Rasulullah SAW bersabda:

"Selalu seseorang teranggap dalam shalat selama tertahan oleh menantikan shalat, tiada yang menahannya untuk kembali ke rumahnya hanya semata-mata karena menantikan shalat". (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Langkah Yang Jauh Menambah Pahala

Keutamaan yang juga amat istimewa bagi orang yang melaksanakan shalat berjamaah adalah ia akan memperoleh pahala yang lebih besar bila jarak tempuh menuju masjid lebih jauh, karena langkah-langkah kakinya akan dihitung dan dicatat, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya orang yang terbesar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalanannya". (HR. Muslim dari Abu Musa)

Kepastian dicatatnya langkah-langkah menuju masjid membuat sahabat Bani Salamah tidak jadi pindah ke dekat masjid, apalagi Rasulullah SAW menekankan agar sahabat Bani Salamah tetap tinggal di daerah yang lebih jauh dari masjid, hal ini diceritakan oleh sahabat Jabir r.a:

"Disekitar masjid terdapat tanah-tanah kosong, maka Bani Salamah ingin pindah ke dekat masjid. Hal itu sampai ke telinga Rasulullah SAW, maka sabdanya : "Kudengar berita bahwa akan pindah ke dekat masjid, benarkah itu?"Mereka menjawab: "Benar Ya Rasulullah kami bermaksud demikian" Beliaupun bersabda:"Wahi Bani Salamah, Tetaplah di tempatmu masing-masing, langkah-langkahmu pasti dicatat". (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Demikian keutamaan yang sedemikian besar dan mulia, seharusnya kita semakin termotivasi untuk memakmurkan masjid dan memilik tanggung jawab yang lebih besar.






Semoga Artikel Ini Bermanfaat!!

No comments:

Post a Comment